Drones atau pesawat tanpa awak Predators (tipe drone) dapat dilengkapi 2 misil hellfires, dan kakaknya Reapers dapat dilengkapi 4 misil hellfire dan 2 bom 500 pound.
Amerika menggunakan mesin perang yang canggih diantaranya adalah pesawat tanpa awak Drone. Drone adalah pengembangan dari peswat predator yang bertugas untuk memata-matai posisi musuh.
Lalu bagaimana bisa pesawat robot tersebut menemukan sasaran.
Seperti robot biasanya, Drone tidak akan bekerja tanpa panduan dari darat. Mata-mata yang ditugaskan akan memasukkan SIM card pada suatu sasaran.
Card tersebut sebagai penanda tempat yang akan diserang, dilengkapi dengan baterai 9 volt yang dapat menyala selama 100 jam. Jadi ada sekitar waktu 4 hari 4 jam ,Produk ini adalah buatan Cejay Engineering, Amerika Serikat dan alat ini bisa dipesan secara online. Harga dari sekeping chip ini hanya sekitar $ 25 atau seperempat juta rupiah.
The General Atomics MQ-1 Predator adalah sebuah kendaraan udara tak berawak (unmanned aerial vehicle, UAV) Angkatan Udara Amerika Serikat (USAF). Pesawat ini disebut juga sebagai MALE (medium-altitude, long-endurance) sistem UAV. Pesawat ini dapat melakukan pengintaian dan observasi, dan juga sebagai pesawat perang untuk melakukan penyerangan dan menembakkan dengan menggunakan dua rudal jenis AGM-114 Hellfire pada target yang ditentukan.
The RQ-1 / MQ-1 Predator adalah sebuah sistem, bukan hanya sekedar pesawat terbang. Sistem sepenuhnya dioperasionalkan secara terintegrasi yang terdiri dari empat kendaraan udara (dengan sensor), stasiun kontrol tanah (GCS), dan link satelit Predator suite komunikasi primer. Angkatan Udara Amerika Serikat menganggap pesawat tak berawak Predator sistem (UAS) sebuah "Tier II" kendaraan.
Penggunaan pesawat ini untuk melakukan misi yang berada jauh di luar batas negara dengan kendali radio dan control visual seperti Playstation di sentral
Comments
Post a Comment