
Para peneliti di India telah mengembangkan kentang yang genetikanya sudah dirombak sehingga mengandung 60 persen protein lebih banyak serta jumlah asam amino yang lebih tinggi dari kentang lain.
Para ilmuwan menjelaskan penelitiannya di dalam acara Penelitian Ilmu Pengetahuan Nasional pada Selasa (21/9). Kentang yang dihasilkan melalui perombakan gen tersebut dapat lebih mudah diterima karena menggunakan gen dari bibit tanaman pangan, amaranth.
"Karena kentang merupakan bagian penting rantai makanan bagi manusia baik di negara maju maupun berkembang, secara jelas hal ini dapat menambah nilai bagi produk berbahan dasar kentang untuk menambah keuntungan bagi kesehatan manusia yang lebih baik lagi," ujar mereka.
Amaranth adalah tumbuhan pangan berukuran tinggi dengan daun yang lebar serta menghasilkan biji-bijian kecil. Tumbuhan itu merupakan bahan pangan pokok bagi masyarakat Aztecs dan kebudayaan Amerika pada masa lampau, serta telah menjadi tanaman gandum di AS sejak 1970-an.
Salah satu gen tumbuhan itu, Amaranth Albumin 1 (AmA1), diputuskan sebagai tanaman yang berharga karena mengandung jumlah protein dan asam amino yang penting bagi tubuh dengan jumlah yang lebih tinggi.
Para ilmuwan di Institut Nasional Penelitian Gen Pada Tumbuhan di New Delhi yang dipimpin oleh Subhra Chakraborty memasukkan gen tumbuhan itu ke dalam tujuh jenis kentang dan menanamnya selama lebih dari dua tahun.
Mereka menemukan bahwa kentang rombakan itu mengandung 35-60 persen lebih banyak protein dibanding kentang biasa. Selain itu kandungan asam amino seperti lysine, tyrosine, dan sulfur ditemukan lebih tinggi pada kentang rombakan tersebut.
Kentang itu telah diujicoba kepada tikus serta kelinci dan tidak menghasilkan efek samping yang merugikan, kata para ilmuwan, yang menambahkan hal itu merupakan kemajuan besar pada penelitian tumbuhan kentang yang dikonsumsi oleh miliaran warga di dunia.
Comments
Post a Comment