Skip to main content

Smart Eagle II Aircraft Spy Unmanned


Smart Eagle II is the first prototype UAV (Unman Aerical Vehicle) made by PT. Aviator Teknologi Indonesia for intelligence interests in Indonesia, especially for operaional BAIS (Strategic Intelligence Agency).

UAV made in Indonesia was first introduced in the Indo Defence 2006 kepublik, then there are several other prototypes that also included among Wallet-UNV Tactical and RAI-made PT. Mitra Mandiri goodwill.

This is a result of the development and joint research between the Ministry of Defence and Strategic Industries owned by Indonesia.


Smart Eagle II Made Indonesia Air Force

Specification

As a vehicle for middle-range observation is Smart Eagle II (hereinafter referred to as SE-II) first appeared in public at the end of 2005. SE II is one component of a set of observations via air system consisting of an unmanned air vehicle (water vehicle), cargo (payload), and the control station (ground control station).

SE II physical dimensions are as follows. Total body length reached 3.6 meters while the width of 4.8 meter wingspan and height (from ground to tip of tail fin) of about one meter. With an empty weight of 65 kilograms and a maximum takeoff weight (maximum take-off weight) 100 kg, SE II, capable of flying for almost six hours while carrying cargo loads weighing 20 kilograms.

Tempo flight includes two hours to get to and home from surgery and four hours to action. Gasoline have capital of 20 liters, SE II can fly as far as 150 kilometers and as high as 30 kilometers with a normal cruising speed (cruise speed) 120 kilometers per hour. However, in emergencies SE II flying speed can be boosted up to 150 kilometers per hour in order to reach locations as far as 300 kilometers.

sumber

Comments

Popular posts from this blog

HAARP - AS

Apa itu HAARP? HAARP adalah project investigasi yang bertujuan untuk "memahami, menstimulasi,dan mengontrol proses ionospheric yang dapat mengubah kinerja komunikasi dan menggunakan sistem surveilans". Dimulai pada tahun 1992, project ditargetkan selesai dalam 20 tahun kedepan (selesai tahun 2012). Penjelasan Dikatakan bahwa proyek ini mirip dengan beberapa pemanas ionospheric yang tersebar di seluruh dunia dan memiliki bagian besar diagnostik instrumen yang memfasilitasi penggunaannya untuk meningkatkan pemahaman ilmiah yg berkenaan dgn ionosfir dinamika. Walaupun ditakutkan akan digunakan sebagai senjata pemusnah massal, ilmuwan yang terlibat dalam aeronomy, ruang sains, atau fisika plasma mengabaikan ketakutan ini sebagai teori yang tak berdasar. Ionosphere itu apa ya? Ionosphere adalah bagian teratas dan terpenting dalam atmosfer bumi kita. Ionosphere sangat penting karena dia menyaring radiasi chaya matahari agar tidak langsung jatuh ke bumi. Ionosphere berperan dalam me...

Rudal Exocet

Dari beragam rudal (peluru kendali) yang dimiliki TNI-AL, boleh dibilang Exocet adalah jenis yang paling populer, selain tipe rudal Harpoon, Mistral dan C-802. Pasalnya Exocet telah memperkuat TNI-AL cukup lama, yakni sejak awal tahun 80-an Rudal buatan Prancis ini mulai memperkuat jajaran alutsista (alat utama sistem senjata) TNI-AL bersamaan kehadiran frigat-frigat yang disiapkan guna mengusung Exocet sebagai senjata utama anti kapal permukaan. TNI-AL memiliki dua tipe Exocet, yakni MM38 dan MM 40. MM 38 adalah generasi pertama yang diterima TNI-AL, dan saat ini setidaknya ada delapan KRI yang mengusung Exocet MM 38. Diantaranya adalah frigat KRI Fatahilah, KRI Malahayati, KRI Ki Hajar Dewantara dan KRI Nala. Sedang empat KRI lainnya berjenis Kapal Cepat Rudal buatan Korea, yakni KRI Rencong, KRI Mandau, KRI Badik dan KRI Keris. Setiap kapal pengusung, membawa empat buah rudal yang memiliki kecepatan sub sonic. Dilihat dari usianya, versi MM 38 kini sudah tergolong usang. Untuk itu ...

Green Canyon _pangandaran _Des 2018

Touring akhir tahun bersama Nissan livina club, salah satunya mengunjungi tempat wisata Green Canyon