Skip to main content

Posts

Showing posts from September, 2011

Mobil Masa Depan Pakai Reaktor Nuklir

Pada Chicago Auto Show tahun 2009 lalu, Cadillac memperkenalkan World Thorium Fueled, konsep kendaraan mereka yang menggunakan bahan bakar energi nuklir. Meski ketika itu mobil itu belum dipasangi reaktor nuklir, teknologi itu disebut-sebut bisa diwujudkan. Benar saja. Charles Stevens, peneliti dari Laser Power Systems, perusahaan riset dan pengembangan asal Massachusetts, Amerika Serikat berhasil membuat prototipe laser bertenaga thorium yang bisa dipakai untuk memproduksi energi yang cukup untuk menggerakkan kendaraan. Kelebihannya, menurut sebuah laporan di Txchnologist, teknologi ini tidak menghasilkan emisi gas buang. Berbeda dengan reaktor nuklir bertenaga thorium berskala kecil yang digunakan pada konsep mobil buatan Cadillac, prototipe sistem yang dibuat oleh Steve menggunakan laser “MaxFelaser” berbahan bakar thorium. Disebutkan, pancaran sinar MaxFelaser itu bisa mengubah air menjadi uap bertekanan, memutar turbin dan menghasilkan listrik. Sistem itu bisa memproduksi listrik

Remote Control Bertenaga Surya

Murata, perusahaan tekonologi Jepang, bekerjasama dengan Universitas Kansai dan Mitsui mengembangkan sebuah remote control yang tidak mengharuskan penggunanya memencet tombol. Menggunakan perangkat yang diberi nama Leaf Grip, pesawat televisi ataupun perangkat elektronik lain dapat dikendalikan dengan membengkokkan dan menggerakkan remot dengan berbagai cara. Alat ini sendiri diklaim sebagai puncak hubungan manusia dengan mesin. “Remote ini memiliki desain konseptual baru yang mampu beroperasi dengan membengkokkan dan membelokkan remote,” sebuat Murata, seperti dikutip dari TechCrunch, 26 September 2011. Remote ini mempunyai spesifikasi lintasan sensor pada kedua ujung kutub yang dihubungkan dengan sebuah plat yang terbuat dari film Pizoelektrik. Film tersebut terbuat dari bahan Kristal yang mampu menghasilkan aliran listrik. Ia juga dapat mendeteksi seperti gerakan. Selain itu, remote control juga menggunakan pigmen untuk mengosongkan elektron saat remot menerima cahaya dan dirakit de

China Sukses Luncurkan Laboratorium Antariksa

Badan antariksa China dengan mulus meluncurkan laboratorium luar angkasa pertama mereka ke orbit bumi pada Kamis malam, 29 September 2011. Lab ini nantinya akan digabungkan dengan instalasi luar angkasa lainnya dalam beberapa tahun lagi. Dilansir dari kantor berita Xinhua, lab nirawak bernama Tiangong-1 atau Istana Surga ini diluncurkan pada pukul 21.16 malam di wilayah gurun baratlaut China. Lab berbobot 8 ton dan memiliki panjang 10,5 meter ini diterbangkan menggunakan roket Long March-2FT1. Tiangong-1 akan mengorbit bumi selama satu bulan dengan kecepatan 7,8 kilometer per detiknya. Selesai mengorbit, lab yang seluruh operasinya dikendalikan dari bumi ini akan menunggu kedatangan kapal luar angkasa nirawak Shenzhou-8. Tidak seperti kendaraan antariksa buatan China lainnya, Tiangong-1 memiliki fasilitas penggandengan yang memungkinkannya bersatu dengan fasilitas lainnya di luar angkasa. Tiangong-1 dan Shenzhou 8 akan bergabung di luar angkasa, dikendalikan menggunakan teknologi Rusia

Jet 'Hijau' Menakjubkan Penjelajah Pelosok Bumi

INILAH.COM, London – Lockheed kembali dengan ambisinya membuat jet yang mampu terbang tanpa henti. Tak hanya itu, jet yang memiliki sayap serupa burung ini tak mengeluarkan polusi. Rekor dunia sebelumnya untuk pesawat yang mampu terbang dengan jarak terjauh tanpa berhenti dipegang Godwit. Pesawat Australia itu terbang ke Alaska tanpa henti sejauh 11.677 kilometer. Kini perusahaan pembuat pesawat Lockheed menunjukkan ambisinya melalui Lockheed Stratoliner. Ide dasar jet ini adalah, jet yang mampu terbang ke mana pun di Bumi tanpa mengeluarkan polusi. Nantinya seperti ditulis Dailymail, jet ini akan ditenagai hidrogen. Konsep pesawat ini menggambarkan potensi pesawat beremisi nol yang mampu terbang ke mana pun. Pesawat ini menggunakan aerodinamis ekstrim guna mencapai ketinggian di mana udara tak memberi banyak perlawanan hingga membuat pesawat ini dapat meluncur layaknya burung. Menurut laman perancang Yanko Design, empat mesin Cryogenic Hydrogen Turbofan membuat pesawat ini tak memilik