Skip to main content

APS-3 (Armoured Personnel Carrier) "Anoa":


Namanya diambil dari mamalia khas Sulawesi. Tampilannya tidak kalah sangar dengan panser sejenis dari Eropa. Itulah sosok Anoa, panser beroda 6 hasil karya anak bangsa.

Pindad APS-3 (Angkut Personel Sedang) atau bahasa militernya adalah Armoured Personnel Carrier, kelahirannya disiapkan untuk mewujudkan kemandirian di bidang alutsista oleh Departemen Pertahanan dan PT Pindad.

Apa saja kelebihan Anoa? Untuk ukuran panser, Anoa terbilang cukup cepat. Kendaraan tempur (Ranpur) ini mampu melaju hingga kecepatan 90 km per jam.

Anoa juga mampu melompati parit selebar 1 meter dan melahap tanjakan dengan kemiringan 45 derajat.

Untuk urusan bodi, Anoa dilapisi lapisan baja tahan peluru. Apabila diberondong senapan AK-47 atau M-16 sih dijamin tidak bakal tembus.

Suspensi juga terbilang empuk. Independent Modular dan Torsion Bar. Selain itu, sistem navigasi generasi terbaru ditambah alat komunikasi anti jamming melengkapi interior ranpur ini.

Sayangnya, PT Pindad belum sepenuhnya mandiri. Beberapa komponen masih dicomot dari pabrikan Renault di Perancis. Namun bukan mimpi belaka jika ke depannya PT Pindad optimis ke depan seluruh komponen merupakan hasil dalam negeri.

"Untuk mesin, automatic transmision dan suspensi masih dari Renault," ujar Dirut PT Pindad Adik A Soedarsono

Mesin diesel Renault 6 silinder 320HP yang digunakan Anoa 6x6. PT Pindad tengah menjajaki penggunaan mesin dari pabrikan otomotif Jerman, Mercedes-Benz untuk mesin penggerak Panser 6x6 Anoa produksinya.

Selain mesin, baja pada 30 panser pertama masih diimpor dari luar. Tetapi selanjutnya PT Krakatau Steel siap memenuhi kebutuhan baja sang Anoa.

Ranpur ini bisa digunakan untuk bermacam fungsi. Mulai dari pembawa pasukan, kendaraan komando hingga rumah sakit berjalan di medan tempur.

Persenjataan yang sudah terpasang adalah senapan mesin 7,62 mm dan 12,7 mm untuk varian infanteri dan Automotic Granade Launcher (AGL) 40 mm untuk varian kavaleri.

Pada 2009 Departemen Pertahanan telah mengalokasikan dana Rp 1,129 triliun untuk pembelian 154 ranpur Anoa ini.

Direktur Jenderal Sarana Pertahanan Dephan Marsekal Muda Eris Herryanto di PT Pindad menjelaskan karena panser ini merupakan buatan luar negeri, maka dijamin kondisinya cocok untuk medan operasi di tanah air.

ANOA adalah sebuah kendaraan militer lapis baja buatan PT Pindad (persero), Indonesia. Nama ANOA sendiri diambil dari nama hewan Anoa yang hidup di pulau sulawesi.

*Desain*

ANOA APS-3 berbeda dengan pendahulunya (APS-1 dan APS-2) yang dikembangkan dari truk komersial. "Anoa" menggunakan badan berdesain monocoque berlapis baja. Sistem suspensi batang torsi baru dikemabangkan untuk panser ini. Mesin dan transmisi menggunakan produk Renault dari Perancis. Sopir duduk disebelah kanan dan komandan duduk disebelah kiri dari kendaraan.

*Jenis jenis Pindad ANOA:*

*Pindad ANOA 4x4*


Kendaraan taktis (rantis) beroda 4 yang termasuk jenis ARMOURED PERSONAL CARRIER

*Pindad ANOA 6x6*


Versi beroda 6 yang paling banyak diproduksi.

*Pindad ANOA cannon*

Panser ini merupakan proyek pengembangan panser Pindad ANOA 6x6 . Sistem turet canon panser ini menggunakan CSE-90/MK-III buatan CMI Defense, Belgia. CSE-90 berkaliber 90mm ini juga dilengkapi dengan senapan mesin coaxial 7,62mm. Untuk perangkat komunikasi menggunakan Intercom set VHF/FM dengan fasilitas anti-jamming dan berkemampuan hopping channel. Peralatan pertempuran lainnya adalah teropong malam (Night Vision Google), GPS, dan perangkat sensor senjata.

*Operator/Pengguna:*

Indonesia: 150 varian 6x6 dan 4 varian 4x4 dibuat untuk TNI AD antara by 2008 - 2010.

Oman: Pemesanan 200 unit yang belum dikonfirmasi.

Malaysia: Ketertarikan akan 30 unit untuk misi perdamaian di Lebanon.
Bangladesh.svg Bangladesh: Kunjungan petinggi Bangladesh menyiratkan ketertarikan Bangladesh utk membeli beberapa unit.

Nepal: Nepal dilaporkan menunjukan ketertarikan untuk membeli 28 varian 6x6 juga untuk misi perdamaian PBB.

*Spesifikasi Pindad Panser Anoa*
Tipe: lapis baja pengangkut pasukan
Negara asal: Indonesia

*Sejarah pemakaian:*
digunakan oleh Indonesia

*Sejarah produksi:*

Perancang : PT Pindad
Tahun : 2006
Produsen : PT Pindad
Diproduksi : Sejak 2006

*Spesifikasi:*
Berat : 11 ton, 14 ton (combat)
Panjang : 6 m
Lebar : 2.5 m
Tinggi : 2.5 m / 2.9 m (varian FSV)
Awak Tempur: 3 Awak + 10 penumpang

Body: Lapis baja Monocoque, STANAG 4569 level 3
Senjata utama : Senapan mesin 12.7 mm, granat CIS 40 AGL
Senjata pelengkap : 2x3 66 mm peluncur granat asap
Jenis Mesin : Renault MIDR 062045 diesel turbo-charged 6 silinder inline , paket pendingin Behr 320HP, 2500 Rpm
Daya kuda/ton : 22,85 HP/ton
Transmisi : Otomatis, ZF S6HP502, 6 maju, 1 mundur
Suspensi : Suspensi Independen, batang torsi
Ground clearance : 40 cm
Kapasitas tangki : 200 liter
Daya jelajah : 600 km
Kecepatan : 90 km/j

Comments

Popular posts from this blog

HAARP - AS

Apa itu HAARP? HAARP adalah project investigasi yang bertujuan untuk "memahami, menstimulasi,dan mengontrol proses ionospheric yang dapat mengubah kinerja komunikasi dan menggunakan sistem surveilans". Dimulai pada tahun 1992, project ditargetkan selesai dalam 20 tahun kedepan (selesai tahun 2012). Penjelasan Dikatakan bahwa proyek ini mirip dengan beberapa pemanas ionospheric yang tersebar di seluruh dunia dan memiliki bagian besar diagnostik instrumen yang memfasilitasi penggunaannya untuk meningkatkan pemahaman ilmiah yg berkenaan dgn ionosfir dinamika. Walaupun ditakutkan akan digunakan sebagai senjata pemusnah massal, ilmuwan yang terlibat dalam aeronomy, ruang sains, atau fisika plasma mengabaikan ketakutan ini sebagai teori yang tak berdasar. Ionosphere itu apa ya? Ionosphere adalah bagian teratas dan terpenting dalam atmosfer bumi kita. Ionosphere sangat penting karena dia menyaring radiasi chaya matahari agar tidak langsung jatuh ke bumi. Ionosphere berperan dalam me...

Green Canyon _pangandaran _Des 2018

Touring akhir tahun bersama Nissan livina club, salah satunya mengunjungi tempat wisata Green Canyon

UGM Ciptakan Pengisap Jentik Nyamuk

Pusat Kedokteran Tropis Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta menciptakan alat isap jentik nyamuk elektrik mekanik sederhana yang diberi nama Gama Kuras. "Gama Kuras adalah alat untuk membersihkan jentik nyamuk di bak mandi atau bak penampungan air tanpa menguras atau membuang air di bak," kata Ketua Tim Pencipta Gama Kuras Tri Baskoro Unggul Saptoto di Yogyakarta, Jumat (18/2/2011). Alat itu dapat digerakkan mengikuti sasaran jentik nyamuk yang akan dituju. Alat ini tidak menggunakan bahan kimia racun pembunuh jentik nyamuk. Ia mengatakan, keunggulan Gama Kuras antara lain sebagai alat isap elektrik mekanik dengan sistem resirkulasi air yang mampu menangkap 50 jentik nyamuk dalam waktu 140 detik. "Dengan demikian, masyarakat tidak perlu lagi membuang air dengan sia-sia saat menguras bak untuk membersihkan jentik nyamuk," kata Ketua Minat Entomologi Kedokteran Pusat Kedokteran Tropis Fakultas Kedokteran UGM ini. Menurut dia, pembuatan prototipe Gama...