Skip to main content

Menu Makanan Astronot di Luar Angkasa


VIVAnews - Hidup di luar angkasa tak membuat astronot kehilangan kesempatan menyantap makanan enak. Hanya, memang ada beberapa menu yang tak diperbolehkan di konsumsi di luar angkasa.

Seperti dikutip dari laman news.com.au, seorang astronot mengonsumsi sekitar 1,6 sampai 1,75 kilogram makanan per hari. Menu harian bervariasi dan kembali berulang setelah delapan hari.

Direktur Institut Makanan Luar Angkasa Rusia, Viktor Dobrovolsky, mengatakan, astronot umumnya menyantap makanan yang memiliki karakter lembab dan lengket seperti bubur gandung, telur rebus, puding, dan ragut.

"Makanan seperti itu tidak akan terbang saat disendok atau ditusuk garpu," ujarnya. Alasan itu menjadi penting karena kondisi luar angkasa yang hampa udara membuat massa benda termasuk makanan hilang sehingga mudah terbang.

Sementara itu, produk yang berpotensi meninggalkan remah-remah seperti roti sangat dihindari. Sebab, remah-remah yang tertinggal bisa beterbangan dan menyebar di sekitar pesawat. "Untuk garam dan merica juga hanya boleh digunakan jika sudah larut dalam air atau minyak sayur," ujar Dobrovolsky.

Terlepas dari menu makanan itu, Dobrovolsky mengatakan bahwa harga kebutuhan pangan untuk luar angkasa meningkat 50 persen akibat inflasi. "Tahun lalu, kebutuhan pangan harian astronot berkisar US$366 (atau sekitar Rp3,2 juta), sekarang menjadi US$500 (atau sekitar 4,5 juta)," katanya. (sj)

• VIVAnews

Comments

Popular posts from this blog

Green Canyon _pangandaran _Des 2018

Touring akhir tahun bersama Nissan livina club, salah satunya mengunjungi tempat wisata Green Canyon

Pesawat amfibe terbesar - UNI SOVIET

ini adalah kapal buatan unisoviet yg sekarang rusia dengan berat 350 ton pesawat amfibi ini untuk pembawa rudal pertama terbesar yg pernah di buat. dengan panjang 73,8 meter (membandingkan dengan 73 pesawat Airbus A380). nama pesawat ini adalah EKRANOPLAN. di buat pertama kali thn 1987.Pada tahun 2005 kerajinan jenis ini telah diklasifikasikan oleh International Marine Organization . sumber kaskus