Skip to main content

Bakteri untuk Perbaiki Jalan Beton


VIVAnews - Peneliti di Inggris siap memanfaatkan kemampuan bakteri yang mampu berkembang cepat untuk menutup lubang di jalan-jalan yang terbuat dari beton,

Setelah menyelesaikan penelitian panjang, ilmuwan asal University of Newcastle menyebutkan bahwa dalam waktu dekat mereka bisa menugaskan bakteri yang mereka teliti untuk melakukan hal tersebut.

Para ilmuwan mengoptimalkan microba kecil yakni BacillaFilla untuk memproduksi kerangka bakterial berbentuk batangan sangat keras yang diperkuat oleh kalsium karbonat dan ‘lem’ bakterial khusus.

Yang menarik, bakteria tersebut memiliki asal muasal yang sangat dekat dengan Bacillus subtilis, atau bakteri yang umum ditemukan di tanah.

Saat makhluk yang sudah dimodifikasi secara genetik tersebut bersentuhan dengan lubang atau celah yang memiliki pH tertentu pada beton, mereka akan berkecambah dan masuk ke dalamnya dan mulai berkembang biak. Pada titik tertentu, koloni bakteri yang sudah diprogram secara genetik itu akan menghancurkan diri sendiri agar tidak malah merusak beton yang bersangkutan.

Hasilnya, tambalan buatan bakteri tersebut dilaporkan sama kuat dengan tambalan beton biasa.

Jennifer Hallinan, salah satu peneliti University of Newcastle, Inggris menyebutkan, material yang dibuat oleh bakteri tersebut sangat berharga. Tidak hanya untuk jalanan, akan tetapi juga gedung-gedung. Khususnya bangunan yang sudah termakan usia atau diguncang gempa.

“Mencari cara untuk memperpanjang umur bangunan berarti kita bisa mengurangi dampak lingkungan dan mencari solusi yang berkesinambungan,” ucap Hallinan, seperti dikutip dari DailyTech, 26 November 2010.

Hallinan menyebutkan, tambalan beton dari bakteri itu juga sangat bermanfaat di kawasan di mana gempa sering mengancam dan memaksa otoritas setempat merubuhkan bangunan yang mengalmi kerusakan karena tidak ada cara mudah untuk memperbaiki keretakan dan membuat bangunan kembali kokoh.

Hasil temuan Hallinan dan timnya dipaparkan pada ajang Biology Conference. Catatan seputar penemuan tersebut dapat Anda download di sini.

• VIVAnews

Comments

Popular posts from this blog

HAARP - AS

Apa itu HAARP? HAARP adalah project investigasi yang bertujuan untuk "memahami, menstimulasi,dan mengontrol proses ionospheric yang dapat mengubah kinerja komunikasi dan menggunakan sistem surveilans". Dimulai pada tahun 1992, project ditargetkan selesai dalam 20 tahun kedepan (selesai tahun 2012). Penjelasan Dikatakan bahwa proyek ini mirip dengan beberapa pemanas ionospheric yang tersebar di seluruh dunia dan memiliki bagian besar diagnostik instrumen yang memfasilitasi penggunaannya untuk meningkatkan pemahaman ilmiah yg berkenaan dgn ionosfir dinamika. Walaupun ditakutkan akan digunakan sebagai senjata pemusnah massal, ilmuwan yang terlibat dalam aeronomy, ruang sains, atau fisika plasma mengabaikan ketakutan ini sebagai teori yang tak berdasar. Ionosphere itu apa ya? Ionosphere adalah bagian teratas dan terpenting dalam atmosfer bumi kita. Ionosphere sangat penting karena dia menyaring radiasi chaya matahari agar tidak langsung jatuh ke bumi. Ionosphere berperan dalam me

Green Canyon _pangandaran _Des 2018

Touring akhir tahun bersama Nissan livina club, salah satunya mengunjungi tempat wisata Green Canyon

UGM Ciptakan Pengisap Jentik Nyamuk

Pusat Kedokteran Tropis Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta menciptakan alat isap jentik nyamuk elektrik mekanik sederhana yang diberi nama Gama Kuras. "Gama Kuras adalah alat untuk membersihkan jentik nyamuk di bak mandi atau bak penampungan air tanpa menguras atau membuang air di bak," kata Ketua Tim Pencipta Gama Kuras Tri Baskoro Unggul Saptoto di Yogyakarta, Jumat (18/2/2011). Alat itu dapat digerakkan mengikuti sasaran jentik nyamuk yang akan dituju. Alat ini tidak menggunakan bahan kimia racun pembunuh jentik nyamuk. Ia mengatakan, keunggulan Gama Kuras antara lain sebagai alat isap elektrik mekanik dengan sistem resirkulasi air yang mampu menangkap 50 jentik nyamuk dalam waktu 140 detik. "Dengan demikian, masyarakat tidak perlu lagi membuang air dengan sia-sia saat menguras bak untuk membersihkan jentik nyamuk," kata Ketua Minat Entomologi Kedokteran Pusat Kedokteran Tropis Fakultas Kedokteran UGM ini. Menurut dia, pembuatan prototipe Gama