Para ilmuwan di University of Campinas, Brasil, sedang melakukan penelitian untuk memanen energi listrik dari atmosfer. Para ilmuwan itu beranggapan bahwa apa yang pernah diimpikan oleh Nikola Tesla pada abad 19 bisa menjadi kenyataan.
Profesor Fernando Galembeck, ahli kimia di University of Campinas, yang sekaligus menjadi ketua tim riset menyatakan pada 240th National Meeting of the American Chemical Society bahwa, riset yang sedang mereka lakukan akan membuka jalan untuk mengubah listrik dari atmosfer menjadi energi alternatif, sama seperti energi surya yang saat ini telah banyak digunakan dan menghindarkan ketergantungan dari listrik yang dipasok dari jaringan dan pembangkit utama. Saat ini tim riset tersebut sedang mempelajari bagaimana listrik bisa terbentuk dan tersebar di atmosfer.
Sebelumnya para ilmuwan meyakini bahwa butiran air di atmosfer memiliki muatan listrik netral, meski telah terkontaminasi dengan partikel-partikel debu. Tetapi berdasarkan penelitian yang dilakukan Profesor Galembeck dan timnya, partikel silika dan magnesium menjadi bermuatan negatif dan positif ketika berada di dalam udara dengan kelembaban yang tinggi. Hal inilah, menurut tim tersebut, yang menyebabkan air di atmosfer bisa mengumpulkan muatan listrik dan memindahkannya ke material lain yang bersinggungan dengannya, mereka menyebutnya hygroelectricity yang berarti listrik yang diakibatkan oleh kelembaban udara.
Profesor Galembeck juga menambahkan bahwa sama halnya dengan sel surya yang bekerja optimal pada wilayah dengan sinar matahari yang berlimpah, kolektor yang nantinya akan dibuat dengan tujuan untuk menangkap listrik dari atmosfer bisa bekerja optimal pada area yang memiliki kelembaban udara tinggi. Selain itu teknologi kolektor yang akan dikembangkannya tersebut juga bisa menjadi penangkal petir.[planethijau.com/N-5]
suara pembaharuan.com
Comments
Post a Comment