Selama beberapa waktu terakhir beberapa negara berlomba-lomba mengembangkan senjata rudal taktis yang bisa digunakan untuk pertahanan atau pun digunakan untuk menyerang jika dibutuhkan.
Selain rudal Taepodong, milik Korea Utara yang saat ini hangat diperbicarakan, beberapa peluru kendali yang cukup terkenal adalah rudal Scud dan rudal Patriot.
Rudal Scud, merupakan salah satu rudal taktis yang terkenal di dunia, terutama saat pecah perang teluk pada tahun 1990. Scud dikembangkan oleh Uni Soviet selama perang dingin untuk kepentingan sendiri dan juga di ekspor ke beberapa negara.
Nama Scud diambil dari nama yang diberikan dinas intelegen barat yang memantau peredaran penjualan rudal ini. Dimana dalam laporan ke NATO, agen-agen ini memberikan nama SS-1 Scud. Nama asli rudal ini yang diberikan oleh pihak Uni Soviet adalah R-11, R-17 hingga R-300 Elbrus yang dikembangakan belakangan ini.
Rudal Scud dibuat meniru rudal milik Jerman dalam perang dunia kedua yakni V-2 dan pertama kali dibuat pada tahun 1957 oleh OKB Korolyev, kemudian berlanjut diteruskan oleh AM Isaev dengan jenis lain, hingga model terakhir dari rudal ini yakni Scud D yang dikembangkan pada tahun 1989, yang mempunyai jangkauan sejauh 300 Km.
Selain rudal Scud, dunia juga mengenal rudal Patriot. Rudal dengan nama resmi MIM-102, milik Amerika Serikat, juga terkenal dalam perang Teluk dan perang Irak. Rudal ini dirintis pertama kali tahun 1960, yang mengkombinasikan sistem radar phased array dan sistem kendali rudal track-via-missile guidance. Istilah Patriot sendiri berasal dari singkatan Phased Array TRacking to Intercept Of Target.
Patriot merupakan tipe rudal yang mampu beroperasi di segala cuaca dan medan. Fungsi utama rudal ini adalah menghancurkan rudal lawan atau menghancurkan objek udara lainnya. Radar Patriot dikenal yang tercanggih saat ini terutama untuk kemampuan sistem tracking obyek udara yang menjadi targetnya. Secara teknis ini memiliki daya jangkau sampai 300 km di ketinggian maksimum 24 km.
Rudal Taepodong-1 terdiri dari bagian Nodong dan Scud yang jaraknya bisa mencapai radius 2.900 km. Korea Utara kini tengah membuat ulang penerusnya yang bernama Taepodong-2 yang kehebatan ledakannya jauh lebih besar dibandingkan sebelumnya karena memiliki tiga tahapan.
Pembangunan Taepodong-2 memiliki jangkauan ledakan antara 6.000 km dan 10.000 km. Jika rudal itu diluncurkan, kekuatannya akan meningkat dan dapat menjangkau Inggris, Australia, bahkan Amerika Serikat bagian barat hingga pertengahan.
Comments
Post a Comment