Skip to main content

Pesawat hipersonik



VIVAnews - NASA berencana menganggarkan US$5 juta atau sekitar Rp44 miliar per tahun dalam jangka tiga tahun ke depan untuk mengembangkan kendaraan hipersonik yang bisa terbang hingga 5 kali kecepatan suara.

Jika pesawat tersebut digunakan di penerbangan komersial, maka ia tak lagi perlu 21 jam untuk menempuh perjalanan antara New York dan Sydney. Cukup 2 jam saja. Selain itu kabarnya, teknologi tersebut nantinya akan bisa diimplementasikan pada pesawat komersil.

Namun demikian, tujuan utama proyek ini adalah untuk mencari cara bagaimana manusia bisa pergi ke ruang angkasa dan ke planet seperti Mars tanpa menggunakan roket.

Sebagai ganti roket, kendaraan itu akan menggunakan mesin yang memanfaatkan udara, seperti layaknya pesawat terbang komersial. Meski penerbangan hipersonik pernah diraih beberapa kali sebelumnya, pendekatan ini merupakan teknologi baru. Pesawat akan mampu take off dan landing layaknya pesawat penumpang, tetapi dengan tenaga yang lebih besar.

Menurut proposal NASA yang dikutip dari TG Daily, 9 November 2010, pesawat tersebut nantinya harus dapat digunakan berulang kali. Untuk itu, material baru perlu dikembangkan sehingga dapat mengatasi temperatur yang sangat tinggi.

Disebutkan, masalah utama yang menjadi hambatan dalam mengembangkan pesawat hipersonik adalah overheat. Dan berhubung pesawat akan terbang dan mendarat seperti layaknya pesawat biasa, peralihan dari kecepatan biasa ke kecepatan hipersonik dilakukan setelah pesawat meninggalkan atmosfir. Untuk itu, kontrol dan manajemen energi sangatlah penting.

Sebagai informasi, pesawat hipersonik tercepat saat ini adalah X51-A Waverider yang juga dikembangkan NASA. Pesawat yang mengudara dengan bantuan pesawat B-52 bomber ini mampu mencapai kecepatan Mach 6 (sekitar 7.350 kilometer per jam) selama sekitar 3 menit.

Selain itu, NASA juga punya X43-A, pesawat hipersonik yang mampu terbang dengan kecepatan nyaris 7 kali kecepatan suara (kecepatan suara mencapai 1.236 kilometer per jam di suhu 20 derajat Celcius). (hs)

• VIVAnews

Comments

Popular posts from this blog

HAARP - AS

Apa itu HAARP? HAARP adalah project investigasi yang bertujuan untuk "memahami, menstimulasi,dan mengontrol proses ionospheric yang dapat mengubah kinerja komunikasi dan menggunakan sistem surveilans". Dimulai pada tahun 1992, project ditargetkan selesai dalam 20 tahun kedepan (selesai tahun 2012). Penjelasan Dikatakan bahwa proyek ini mirip dengan beberapa pemanas ionospheric yang tersebar di seluruh dunia dan memiliki bagian besar diagnostik instrumen yang memfasilitasi penggunaannya untuk meningkatkan pemahaman ilmiah yg berkenaan dgn ionosfir dinamika. Walaupun ditakutkan akan digunakan sebagai senjata pemusnah massal, ilmuwan yang terlibat dalam aeronomy, ruang sains, atau fisika plasma mengabaikan ketakutan ini sebagai teori yang tak berdasar. Ionosphere itu apa ya? Ionosphere adalah bagian teratas dan terpenting dalam atmosfer bumi kita. Ionosphere sangat penting karena dia menyaring radiasi chaya matahari agar tidak langsung jatuh ke bumi. Ionosphere berperan dalam me...

Green Canyon _pangandaran _Des 2018

Touring akhir tahun bersama Nissan livina club, salah satunya mengunjungi tempat wisata Green Canyon

UGM Ciptakan Pengisap Jentik Nyamuk

Pusat Kedokteran Tropis Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta menciptakan alat isap jentik nyamuk elektrik mekanik sederhana yang diberi nama Gama Kuras. "Gama Kuras adalah alat untuk membersihkan jentik nyamuk di bak mandi atau bak penampungan air tanpa menguras atau membuang air di bak," kata Ketua Tim Pencipta Gama Kuras Tri Baskoro Unggul Saptoto di Yogyakarta, Jumat (18/2/2011). Alat itu dapat digerakkan mengikuti sasaran jentik nyamuk yang akan dituju. Alat ini tidak menggunakan bahan kimia racun pembunuh jentik nyamuk. Ia mengatakan, keunggulan Gama Kuras antara lain sebagai alat isap elektrik mekanik dengan sistem resirkulasi air yang mampu menangkap 50 jentik nyamuk dalam waktu 140 detik. "Dengan demikian, masyarakat tidak perlu lagi membuang air dengan sia-sia saat menguras bak untuk membersihkan jentik nyamuk," kata Ketua Minat Entomologi Kedokteran Pusat Kedokteran Tropis Fakultas Kedokteran UGM ini. Menurut dia, pembuatan prototipe Gama...