KOMPAS.com - Pembukaan World Robotic Explorer Sabtu (11/12/10) kemarin diramaikan dengan kehadiran robot Nao, sebuah robot humanoid hasil produksi Aldebaran Robotics, perusahaan pengembangan robot yang berpusat di Perancis.
Apa itu Nao? Bruno Maisonnier, CEO Nao Foundation mengungkapkan, "Nao bukan singkatan. Nao bisa berarti dekat dengan nanoteknologi yang kini jadi tren, bisa juga berarti otak atau terang."
Digolongkan sebagai robot humanoid, maka Nao mampu menunjukkan ekspresi kemanusiaannya. Misalnya, robot ini mampu menunjukkan emosi sederhana seperti yang ditunjukkan oleh anak berusia satu tahun.
Nao juga mampu mempertontonkan berbagai macam gerakan, seperti berjalan, menari, duduk, berdiri, menendang dan meraih objek tertentu. Selain itu, robot ini juga mampu menolehkan kepala ke arah seorang pembicara atau sumber suara.
Nao memiliki tinggi sekitar 58 cm dan berat 4.3 kg. Robot ini memiliki kemampuan autonomi selama 90 menit dengan gerakan jalan konstan serta bisa di-charge. Dikembangkan dalam sistem operasi Linux tetapi juga kompatibel untuk Windows dan Mac, robot ini dilengkapi dua kamera CMOS 640 x 480.
Saat dipertontonkan di acara pembukaan World Robotic Explorer di Thamrin City Jakarta, Nao diminta Maisonnier untuk membacakan sebuah dongeng. Maka, mulailah ia bicara, "once upon a time ... ", menceritakan dongeng dengan intonasi suara layaknya balita.
Dalam kesempatan itu, Maisonnier juga meminta Nao untuk mengirimkan sebuah pesan. Maka, Nao mulai mengerjakannya dengan berkata "ok", diam sejenak untuk memproses dan menyampaikan hasil kerjanya dengan berkata "your message has been sent", seperti teks yang tertulis setah mengirimkan email.
Nao memang dilengkapi dengan sistem komputer yang terintegrasi dan koneksi wifi sehingga mampu melakukan aktivitas di internet seperti download dan pengiriman pesan secara aman. Nao juga dilengkapi speech function sehingga bisa merespon secara verbal pesan, email, buku atau dokumen lain yang dikirimkan padanya.
Maisonnier juga mengatakan bahwa Nao merupakan partner yang baik dalam pendidikan. "Jika anda ingin menarik minat para siswa pada sains dan teknologi, maka robot seperti Nao adalah jawabannya. Robot ini bisa menjadi partner dala pendidikan" kata Maisonnier.
Nao adalah robot humanoid yang menggunakan programming yang cukup friendly yang bisa digunakan mulai dari kelas pemula hingga ahli. Memiliki software Choregraphe dan 3D Simulator, robot ini mampu membimbing siswa dan guru untu mempelajari robot sehingga menjadi cara yang menyenangkan untuk belajar sains dan teknologi.
Nao Foundation sendiri adalah bagian Aldebaran Robotics yang concern dalam bidang pendidikan. "Mulai tahun depan, kami berencana untuk mengembangkan buku teks yang mampu mengajak banyak murid untuk mendalami robotik," ungkap Maisonnier.
Maisonnier melanjutkan, "Kami juga memiliki beberapa program pengembangan bagi para guru dan dosen dari berbagai universitas." Salah satunya, bulan Februari 2011 ke depan, Nao Foundation akan mengadakan workshop yang diikuti oleh dosen-dosen.
Lewat Nao Foundation, Maisonnier berharap, "Kami butuh banyak peneliti untuk mengembangkan robot. Kami harap anak-anak sekarang banyak yang akan mendalami robotik sehingga bisa turut mengembangkannya."
Robot Nao kini dipakai sebagai robot model yang dipakai dalam World Robotic Olympiad, pertandingan robot sepakbola dunia yang digelar bersamaan dengan Piala Dunia menggantikan robot anjing Sony Aibo yang dihentikan pengembangannya.
sumber :http://edukasi.kompas.com/read/2010/12/12/16291167/Si.Robot.Nao.Unjuk.Kebolehan.di.Jakarta
Comments
Post a Comment