
Fenomena alam yang menakjubkan, tapi hanya sedikit yang diketahui tentang petir. Kini para ilmuwan telah mulai membuka rahasianya.
Dustin Hill adalah siswa PhD di Universitas Florida, dan menyebut dirinya pecandu petir.
[Dustin Hill, Mahasiswa PhD, Universitas Florida]
“Dari sudut ilmu pengetahuan, tujuan kami adalah untuk mengerti bagaimana petir dimulai, bagaimana dia bergerak dan terhubung ke struktur dasar tanah. Ini tiga misteri utama.”
Petir disebabkan oleh gabungan kandungan listrik dalam badai. Petir dapat bergerak jauh dan cepat, serta membakar lebih panas dari permukaan matahari. Selain itu, hampir tak ada yang diketahui tentangnya.
Di Pusat Penelitian Petir di universitas, para ilmuwan menciptakan petir buatan. Dalam kondisi badai yang tepat, mereka menembakkan roket ke udara, yang dihubungkan dengan kawat tembaga. Ketika kawat bersentuhan dengan awan badai yang mengandung listrik, petir menyambarnya ke tanah dengan hasil yang spektakuler.
Kilatnya hanya bertahan beberapa detik, tapi ini cukup bagi para ilmuwan untuk mengambil jutaan foto, dan merekam ukuran lainnya, seperti jumlah radiasi yang dipancarkan oleh kilat.
[Dustin Hill, Mahasiswa PhD, Universitas Florida]:
“Kami merekam 10,000 frame per detik, sangat cepat dibandingkan standar biasa. Kami sedang berusaha untuk merekam 4 juta frame per detik tahun depan.”
Para peneliti menemukan petir menghasilkan “antimateri”, yaitu kebalikan dari partikel materi yang menyusun bumi kita. Ahli ilmu fisika percaya, jumlah seimbang materi dan antimateri diproduksi selama Ledakan Besar, 14 miliar tahun yang lalu.
Antimateri sampai saat ini masih merupakan misteri terbesar. Penemuannya dalam petir, mungkin merupakan alasan mengapa Departemen Pertahanan AS menginvestasikan puluhan juta dolar dalam penelitian.
Dr. Martin Uman, adalah kepala penelitian petir di Camp Blanding.
[Dr. Martin Uman, Prof. Komputer Elektronik, Univ. Florida]:
"Pada akhirnya, kami akan mengerti apa yang terjadi di awan, dan pada saat itu mungkin kami akan dapat memprediksi petir lebih baik, dan mengurangi arusnya, atau menghentikannya.”
Uman telah mempelajari petir selama lebih dari 40 tahun. Ia percaya, sains akan dapat memecahkan teka-teki ini.
sumber
Comments
Post a Comment