Pakar robotika dari Universitas Indonesia Dr. Ir. Wahidin Wahab M.Sc. kini tengah mengembangkan robot pematung. Robot tersebut nantinya akan mampu membantu tugas para seniman patung dalam negeri.
"Saat membuat patung, seniman patung itu kan harus memotong kayu besar dulu untuk membuat bentuk dasarnya. Setelah itu kan baru membuat bentuk yang lebih detail, yang lebih menuntut keahlian pematung," kata Wahidin.
Proses yang memakan waktu lama dan melelahkan, menurut Wahidin, adalah saat pematung harus membuat bentuk dasar. Pada proses tersebutlah robot yang dikembangkan Wahidin nantinya akan berperan.
"Saat memotong itu kan lama. Itu yang kita gantikan dengan mesin. Kalau dengan robot paling 5-10 menit beres proses itu. Tadinya yang seminggu cuma buat 1 sekarang bisa buat 3-5 bentuknya hampir sama," jelasnya.
Robot yang dikembangkan merupakan Computer Numerical Control (CNC). Wahidin mengungkapkan, robot serupa bukanlah hal baru dan selama ini telah digunakan di industri pesawat terbang nasional. Nantinya, robot yang dikembangkan Wahidin akan lebih menitikberatkan pada kecepatan, bukan ketepatan. Desain robot pun akan simple sehingga tak terlalu berbiaya tinggi sebab yang ingin dikejar adalah fungsinya.
Bedanya, CNC yang ada di industri pesawat cenderung mahal karena software-nya pun mahal. "Itu kita hilangkan di robot ini. Kita pakai open source sehingga lebih murah," cetus Wahidin.
Wahidin yang juga dosen di Fakultas Teknik UI mengungkapkan, robot yang dikembangkannya takkan menggantikan keahlian manusia. Justru, robot ini bisa memanusiakan manusia dalam pekerjaannya.
"Robot ini akan menggantikan pekerjaan yang melelahkan dan membosankan bagi manusia, seperti memotong kayu tadi. Pematung bisa lebih fokus pada hal yang menjadi kehaliannya. Jiwa seninya," katanya.
Setelah jadi, robot akan dipasarkan ke para pematung, terutama Yogyakarta dan Bali. Saat ini, pengembangan robot sudah masuk tahun kedua. Diharapkan, tahun ketiga pengembangannya telah selesai. Pengembangan robot ini merupakan kerja sama jurusan Teknik Mesin dan Teknik Elektro UI. Pendanaan diperoleh dari Kementerian Riset dan Teknologi.
sumber
Comments
Post a Comment