Skip to main content

Ponsel Android Akan Dikirim ke Luar Angkasa



Peneliti asal University of Surrey, Inggris, bekerjasama dengan Surrey Satellite Technology Ltd, sebuah perusahaan pembuat satelit berusaha mengembangkan satelit mini yang disebut STRaND-1 (Surrey Training Research and Nanosatellite Demonstrator). Ini satelit mini yang menggunakan komponen yang umum dipasang di smartphone.

“Jika smartphone terbukti bisa bekerja di luar angkasa, maka akan terbuka jalan terhadap hadirnya banyak teknologi baru,” kata Chris Bridges, ketua tim peneliti STRaND-1, seperti diktip dari Space, 26 Januari 2011.

Bagi banyak orang atau perusahaan bergerak di bidang-bidang yang terkait angkasa luar, kata Bridges, teknologi ini memungkinkan mereka untuk tetap berkomunikasi dengan biaya yang lebih terjangkau.



Menurut para peneliti, dengan bobot kurang dari empat kilogram, harga komponen-komponen smartphone itu kurang dari US$476 atau Rp4,28 juta. Adapun ongkos pembuatannya menjadi satelit lebih murah dari harga sebuah mobil.

“Seluruh proyek, termasuk biaya produksi dan peluncurannya ke luar angkasa nantinya, diperkirakan ada di bawah US$397 ribu atau Rp3,5 miliar,” ucap Bridges.

Tim pengembang STRaND-1 menyebutkan, smartphone cocok untuk teknologi satelit karena ia mendukung GPS, kamera video, sensor dan WiFi. “Ponsel luar angkasa” itu akan menggunakan sistem operasi Android, namun peneliti tidak mengungkapkan komponen milik ponsel apa yang mereka gunakan di satelit STRaND-1.

Dari sisi software, aplikasi penerbangan telah diinstalasikan di telepon itu untuk memungkinkannya mengawasi navigasi dan sistem kontrol, bahkan dorongan plasma saat ia dilontarkan ke luar angkasa.

Meski demikian, ponsel Android itu masih tetap perlu dimodifikasi. Pasalnya, ponsel yang ada saat ini tidak didesain untuk dikirim ke luar angkasa. Peneliti masih harus banyak melakukan uji coba fungsionalitas sampai ponsel bisa dipakai di luar angkasa

sumber

Comments

Popular posts from this blog

HAARP - AS

Apa itu HAARP? HAARP adalah project investigasi yang bertujuan untuk "memahami, menstimulasi,dan mengontrol proses ionospheric yang dapat mengubah kinerja komunikasi dan menggunakan sistem surveilans". Dimulai pada tahun 1992, project ditargetkan selesai dalam 20 tahun kedepan (selesai tahun 2012). Penjelasan Dikatakan bahwa proyek ini mirip dengan beberapa pemanas ionospheric yang tersebar di seluruh dunia dan memiliki bagian besar diagnostik instrumen yang memfasilitasi penggunaannya untuk meningkatkan pemahaman ilmiah yg berkenaan dgn ionosfir dinamika. Walaupun ditakutkan akan digunakan sebagai senjata pemusnah massal, ilmuwan yang terlibat dalam aeronomy, ruang sains, atau fisika plasma mengabaikan ketakutan ini sebagai teori yang tak berdasar. Ionosphere itu apa ya? Ionosphere adalah bagian teratas dan terpenting dalam atmosfer bumi kita. Ionosphere sangat penting karena dia menyaring radiasi chaya matahari agar tidak langsung jatuh ke bumi. Ionosphere berperan dalam me

Green Canyon _pangandaran _Des 2018

Touring akhir tahun bersama Nissan livina club, salah satunya mengunjungi tempat wisata Green Canyon

UGM Ciptakan Pengisap Jentik Nyamuk

Pusat Kedokteran Tropis Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta menciptakan alat isap jentik nyamuk elektrik mekanik sederhana yang diberi nama Gama Kuras. "Gama Kuras adalah alat untuk membersihkan jentik nyamuk di bak mandi atau bak penampungan air tanpa menguras atau membuang air di bak," kata Ketua Tim Pencipta Gama Kuras Tri Baskoro Unggul Saptoto di Yogyakarta, Jumat (18/2/2011). Alat itu dapat digerakkan mengikuti sasaran jentik nyamuk yang akan dituju. Alat ini tidak menggunakan bahan kimia racun pembunuh jentik nyamuk. Ia mengatakan, keunggulan Gama Kuras antara lain sebagai alat isap elektrik mekanik dengan sistem resirkulasi air yang mampu menangkap 50 jentik nyamuk dalam waktu 140 detik. "Dengan demikian, masyarakat tidak perlu lagi membuang air dengan sia-sia saat menguras bak untuk membersihkan jentik nyamuk," kata Ketua Minat Entomologi Kedokteran Pusat Kedokteran Tropis Fakultas Kedokteran UGM ini. Menurut dia, pembuatan prototipe Gama