Skip to main content

Robot Unikom Juara RoboWaiter di AS



Berita gembira datang dari Amerika Serikat. Tim robotik Unikom, Bandung, berhasil memenangkan kategori RoboWaiter pada kejuaraan 18th Trinity College Fire Fighting Home Robot Contest di Hartford, Connecticut.

Dalam pesan singkat yang diterima oleh detikINET, Ketua Tim Robotik Unikom, Yusrilla Kerlooza mengatakan bahwa timnya berhasil menjadi juara 1 di kelas advance serta juara 1 dan 2 di kelas standard dalam kategori RoboWaiter.

Yus, panggilan akrab pria ini, mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung serta memohon doa dari seluruh rakyat Indonesia agar timnya bisa mempertahankan gelar juara di kompetisi lainnya, 2011 RoboGames di San Mateo, AS.


"Terimakasih atas doa dan dukungan. Masih mohon doa untuk tujuh robot lain di 2011 RoboGames, Jumat-Minggu (15-17 April 2011) di San Mateo USA," tulisnya.

Tahun ini Unikom kembali mengirimkan tim robotikanya untuk berlaga di ajang kejuaraaan robotika Internasional di Amerika Serikat. Tak hanya berlaga di 18 th Trinity College Fire Fighting Home Robot Contest, tim ini juga akan berlaga di 2011 RoboGames.

Di dua kompetisi ini, tim robotika Unikom membawa 10 robot. Tiga robot dipersiapkan untuk mengikuti pertandingan di 18 th Trinity College Fire Fighting Home Robot Contest dan tujuh robot disiapkan untuk berlaga di 2011 RoboGames.

Kesepuluh robot buatan Unikom tersebut adalah DU99 RWS, DU99 RWS4, DU99 RWE, DU116 RP, DU114 v.11, DU114 v.11 RR4, DU112 SE, DU112SE1, DU112 MS dan KARAT. Robot seri DU99 adalah robot yang berlaga di 18 th Trinity College Fire Fighting Home Robot Contest dan sisanya akan berlaga di 2011 RoboGames.

Berita kemenangan Unikom ini juga sudah disampaikan dalam fans page panitia perlombaan ini di Facebook. Di wall Fan Page Facebook tersebut, panitia mengucapkan selamat kepada tim dari Indonesia.

"Congratulation to DU99 RWE of Indonesia who just won the Advanced Division of RoboWaiter!," tulis panitia.

Berselang dua jam panitia kembali mengucapkan selamat kepada tim dari Indonesia atas keberhasilannya menjadi juara 1 dan 2 tingkat standar dalam kategori yang sama, RoboWaiter.

"The Indonesian team also won first and second place in the Entry Level Division of RoboWaiter!," tulis panitia lagi.

RoboWaiter adalah kategori dimana robot-robot tersebut harus bisa menjadi pelayan bagi manusia. Ceritanya adalah robot tersebut harus memindahkan satu obyek dari satu titik ke titik yang lain. Arena pertandingan diatur sedemikian rupa sehingga robot ini akan melalui beberapa rintangan. Robot yang tercepat memindahkan obyek tanpa terkena rintangan adalah pemenangnya.
sumber

Comments

Popular posts from this blog

HAARP - AS

Apa itu HAARP? HAARP adalah project investigasi yang bertujuan untuk "memahami, menstimulasi,dan mengontrol proses ionospheric yang dapat mengubah kinerja komunikasi dan menggunakan sistem surveilans". Dimulai pada tahun 1992, project ditargetkan selesai dalam 20 tahun kedepan (selesai tahun 2012). Penjelasan Dikatakan bahwa proyek ini mirip dengan beberapa pemanas ionospheric yang tersebar di seluruh dunia dan memiliki bagian besar diagnostik instrumen yang memfasilitasi penggunaannya untuk meningkatkan pemahaman ilmiah yg berkenaan dgn ionosfir dinamika. Walaupun ditakutkan akan digunakan sebagai senjata pemusnah massal, ilmuwan yang terlibat dalam aeronomy, ruang sains, atau fisika plasma mengabaikan ketakutan ini sebagai teori yang tak berdasar. Ionosphere itu apa ya? Ionosphere adalah bagian teratas dan terpenting dalam atmosfer bumi kita. Ionosphere sangat penting karena dia menyaring radiasi chaya matahari agar tidak langsung jatuh ke bumi. Ionosphere berperan dalam me

Green Canyon _pangandaran _Des 2018

Touring akhir tahun bersama Nissan livina club, salah satunya mengunjungi tempat wisata Green Canyon

UGM Ciptakan Pengisap Jentik Nyamuk

Pusat Kedokteran Tropis Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta menciptakan alat isap jentik nyamuk elektrik mekanik sederhana yang diberi nama Gama Kuras. "Gama Kuras adalah alat untuk membersihkan jentik nyamuk di bak mandi atau bak penampungan air tanpa menguras atau membuang air di bak," kata Ketua Tim Pencipta Gama Kuras Tri Baskoro Unggul Saptoto di Yogyakarta, Jumat (18/2/2011). Alat itu dapat digerakkan mengikuti sasaran jentik nyamuk yang akan dituju. Alat ini tidak menggunakan bahan kimia racun pembunuh jentik nyamuk. Ia mengatakan, keunggulan Gama Kuras antara lain sebagai alat isap elektrik mekanik dengan sistem resirkulasi air yang mampu menangkap 50 jentik nyamuk dalam waktu 140 detik. "Dengan demikian, masyarakat tidak perlu lagi membuang air dengan sia-sia saat menguras bak untuk membersihkan jentik nyamuk," kata Ketua Minat Entomologi Kedokteran Pusat Kedokteran Tropis Fakultas Kedokteran UGM ini. Menurut dia, pembuatan prototipe Gama