Tangerang (ANTARA News) - Pusat Penelitian Ilmu Pengetahun dan Teknologi Serpong, Kota Tangerang Selatan, Banten, menciptakan alat pengisian baterai aki dengan cara menggowes sepeda.
"Cukup dengan menggowes sepeda yang telah disambungkan dengan generator listrik, maka baterai aki kosong sudah dapat terisi," kata Asdep Jaringan Penyedia dengan Pengguna Kementrian Riset dan Teknologi, Prihasyim Usman ditemui pada pameran Gelar Teknologi Tepat Guna Provinsi Banten di Mardigas Citra Raya Tangerang, Selasa.
Dikatakan Usman, efek dari gowesan sepeda selama satu jam, maka baterai aki yang terisi tersebut nantinya dapat memberikan penerangan lampu untuk waktu mencapai 20 jam.
Alat tersebut, diungkapkan Usman, sangat tepat digunakan bagi daerah di pedesaan yang masih kesulitan mendapatkan penerangan lampu salah satunya di Kabupaten Tangerang.
"Pemkab Tangerang pernah mengatakan ketertarikan dengan alat ini. Karena, menjadi solusi bagi masyarakat pedesaan yang minim penerangan. Apalagi alatnya mudah dibuat," katanya.
Usman menuturkan, hingga saat ini, pihaknya belum memberikan nama dari alat yang diciptakannya tersebut. Namun, dirinya mempersilakan bila warga ingin membuatnya sendiri.
"Kami ciptakan alat ini tiga hari sebelum dimulainya pemeran teknologi tepat guna. Karena, dadakan, maka kami ciptakan alat yang sekiranya sangat berguna bagi masyarakat," katanya.
Adapun alat yang dibutuhkan yakni, satu unit sepeda dengan roda pada bagian belakangnya disambungkan generator listrik DV untuk menggerakan alat sehingga memunculkan arus sebagai pengisian aki.
Generator listrik tersebut, dapat diperoleh dari kendaraan mobil bekas maupun membelinya dengan harga Rp 400 ribu di toko elektronik. "Semakin cepat sepeda di goes, maka listrik yang mengisi ke dalam aki, semakin cepat pula," katanya.
sumber
Comments
Post a Comment