Skip to main content

SmartBird Robot Burung Camar Festo Mampu Terbang Seperti Burung Asli


Mencengangkan melihat inovasi teknologi yang ada pada SmartBird yang merupakan burung robot yang bisa terbang dengan gerakan hampir persis burung aslinya dan model burung ini memiliki kualitas aerodinamis yang sangat baik dan kelincahan ekstrem seperti burung yang normal. Dengan SmartBird, Festo si pembuatnya telah berhasil dalam menguraikan kemampuan penerbangan burung ke dalam teknologi yang bisa kita manfaatkan.


Robot burung ini membawa Teknologi bionik, yang terinspirasi oleh camar ikan haring, yang dapat memulai terbang dari tanah mandiri – tanpa mekanisme drive tambahan.

Sayapnya tidak hanya bergerak ke atas dan ke bawah, tetapi juga berputar pada sudut tertentu. Hal ini dimungkinkan oleh unit drive aktif diartikulasikan torsional, yang dalam kombinasi dengan sistem kontrol yang kompleks mencapai tingkat efisiensi yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam operasi penerbangan. Festo telah demikian berhasil untuk pertama kalinya dalam menciptakan sebuah adaptasi teknis energi efisien model dari alam.

Robot ini memiliki bahan material carbon fiber dan elektronik kontrol denganb erat hanya 0.4 kilogram saja. Festo telah mendemonstrasikan teknologi yang menggambarkan seberapa canggih robot bisa terbang: SmartBird aerodinamis sangat efisien, bahkan memutar kepalanya seperti burung camar nyata lakukan untuk melakukan gerakan aerobatik.

Tetapi jika Anda berpikir tentang implikasi yang lebih besar dari Robot ini, kemungkinannya cukup mencengangkan: Bayangkan sebuah pesawat robot mata-mata berbasis pada teknologi ini, dikemas dengan sistem GPS yang ultra-ringan, baterai yang kuat dan kamera presisi tinggi dan mikrofon. Jenis data surveilans rahasia yang bisa dikumpulkan burung robot ini tentu akan mengesankan – dan lebih bergaya dari setiap perangkat drone mata-mata lain di luar sana.



Robot SmartBird ini menggunakan komunikasi radio Zigbee yang menyampaikan informasi penerbangan ke komputer yang mentrak, meningkatkan pergerakaannya.

Anda bisa mengunjungi situs Festo pembuat robot ini di:

http://www.festo.com/cms/en_corp/11369.htm



sumber

Comments

Popular posts from this blog

HAARP - AS

Apa itu HAARP? HAARP adalah project investigasi yang bertujuan untuk "memahami, menstimulasi,dan mengontrol proses ionospheric yang dapat mengubah kinerja komunikasi dan menggunakan sistem surveilans". Dimulai pada tahun 1992, project ditargetkan selesai dalam 20 tahun kedepan (selesai tahun 2012). Penjelasan Dikatakan bahwa proyek ini mirip dengan beberapa pemanas ionospheric yang tersebar di seluruh dunia dan memiliki bagian besar diagnostik instrumen yang memfasilitasi penggunaannya untuk meningkatkan pemahaman ilmiah yg berkenaan dgn ionosfir dinamika. Walaupun ditakutkan akan digunakan sebagai senjata pemusnah massal, ilmuwan yang terlibat dalam aeronomy, ruang sains, atau fisika plasma mengabaikan ketakutan ini sebagai teori yang tak berdasar. Ionosphere itu apa ya? Ionosphere adalah bagian teratas dan terpenting dalam atmosfer bumi kita. Ionosphere sangat penting karena dia menyaring radiasi chaya matahari agar tidak langsung jatuh ke bumi. Ionosphere berperan dalam me

Green Canyon _pangandaran _Des 2018

Touring akhir tahun bersama Nissan livina club, salah satunya mengunjungi tempat wisata Green Canyon

UGM Ciptakan Pengisap Jentik Nyamuk

Pusat Kedokteran Tropis Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta menciptakan alat isap jentik nyamuk elektrik mekanik sederhana yang diberi nama Gama Kuras. "Gama Kuras adalah alat untuk membersihkan jentik nyamuk di bak mandi atau bak penampungan air tanpa menguras atau membuang air di bak," kata Ketua Tim Pencipta Gama Kuras Tri Baskoro Unggul Saptoto di Yogyakarta, Jumat (18/2/2011). Alat itu dapat digerakkan mengikuti sasaran jentik nyamuk yang akan dituju. Alat ini tidak menggunakan bahan kimia racun pembunuh jentik nyamuk. Ia mengatakan, keunggulan Gama Kuras antara lain sebagai alat isap elektrik mekanik dengan sistem resirkulasi air yang mampu menangkap 50 jentik nyamuk dalam waktu 140 detik. "Dengan demikian, masyarakat tidak perlu lagi membuang air dengan sia-sia saat menguras bak untuk membersihkan jentik nyamuk," kata Ketua Minat Entomologi Kedokteran Pusat Kedokteran Tropis Fakultas Kedokteran UGM ini. Menurut dia, pembuatan prototipe Gama