Skip to main content

Mengendalikan Rem Mobil dengan Otak


Hanya dengan berpikir saja, pengendara bisa menghentikan kendaraannya. Teknologi tersebut dimungkinkan oleh penelitian yang dilakukan oleh Berlin Institute for Technology. Dengan sistem ini, jarak pengereman pun berkurang hingga 3 meter sehingga kecelakaan bisa dihindari.
Teknologi ini memang masih dalam tahap penelitian, tapi kedepannya diharapkan dapat dimanfaatkan untuk alat bantu keselamatan saat berkendara. Dalam penelitiannya, para peneliti dari Berlin Institute for Technology menggunakan teknologi electroencephalography (EEG) untuk menganalisa sinyal otak para pengemudi.


Peneliti juga mencatat bahwa pada kecepatan 100km/jam, jarak pengereman berkurang sampai 3,66 meter sebelum kendaraan benar-benar berhenti. "Kami tahu bahwa segala macam niat tercetus di otak. Jadi tidak mengherankan jika niat mengerem pun tampak di otak," kata Ilmuwan komputer Stefan Haufe.

Pimpinan peneliti Benjamin Blankertz menambahkan, "Prosesnya cukup panjang, mulai dari kemunculan proses pengenalan pertama kali, pembentukan niat, sampai akhirnya otot mulai bergerak."

Penelitian melibatkan 18 relawan yang diminta berkendara di simulator. Mereka diminta menjaga jarak 20 meter dengan kendaraan di depannya yang beberapa kali mengerem mendadak dalam jangka waktu acak. Sistem mendeteksi niat mengerem para pengendara, dan mencatat bahwa niat mengerem muncul 13/100 detik sebelum pengendara benar-benar menginjak rem.


Para relawan juga dilengkapi alat untuk menganalisis tekanan di kaki bagian bawah untuk mendeteksi sinyal pertama dari gerakan kaki sebelum mereka melepas pedal gas dan menginjak rem. Data tersebut memungkinkan para ilmuwan mengolah informasi EEG untuk menentukan bagian otak yang menjadi kunci pengereman. Mereka lalu memperbaiki sistem deteksi.


Blankertz menjelaskan, masih ada beberapa penelitian yang harus dilakukan sebelum EEG bisa digunakan sebagai sistem pengamanan berkendara di kehidupan nyata. Saat ini, sistem mengharuskan pengendara mengenakan pembungkus kepala berbahan plastik yang dilengkapi 64 titik elektroda dan gel konduktif. "Tidak nyaman dikenakan, terlebih karena pengendara harus mencuci kepala dulu untuk menghilangkan gel yang menempel di rambut," kata peneliti.

Blankertz menekankan masih ada penelitian tambahan lain untuk memilah niat palsu--untuk menghindari kesalahan mesin membaca sinyal otak dari pengendara dan melakukan pengereman yang tak perlu.

sumber

Comments

Popular posts from this blog

HAARP - AS

Apa itu HAARP? HAARP adalah project investigasi yang bertujuan untuk "memahami, menstimulasi,dan mengontrol proses ionospheric yang dapat mengubah kinerja komunikasi dan menggunakan sistem surveilans". Dimulai pada tahun 1992, project ditargetkan selesai dalam 20 tahun kedepan (selesai tahun 2012). Penjelasan Dikatakan bahwa proyek ini mirip dengan beberapa pemanas ionospheric yang tersebar di seluruh dunia dan memiliki bagian besar diagnostik instrumen yang memfasilitasi penggunaannya untuk meningkatkan pemahaman ilmiah yg berkenaan dgn ionosfir dinamika. Walaupun ditakutkan akan digunakan sebagai senjata pemusnah massal, ilmuwan yang terlibat dalam aeronomy, ruang sains, atau fisika plasma mengabaikan ketakutan ini sebagai teori yang tak berdasar. Ionosphere itu apa ya? Ionosphere adalah bagian teratas dan terpenting dalam atmosfer bumi kita. Ionosphere sangat penting karena dia menyaring radiasi chaya matahari agar tidak langsung jatuh ke bumi. Ionosphere berperan dalam me

Green Canyon _pangandaran _Des 2018

Touring akhir tahun bersama Nissan livina club, salah satunya mengunjungi tempat wisata Green Canyon

UGM Ciptakan Pengisap Jentik Nyamuk

Pusat Kedokteran Tropis Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta menciptakan alat isap jentik nyamuk elektrik mekanik sederhana yang diberi nama Gama Kuras. "Gama Kuras adalah alat untuk membersihkan jentik nyamuk di bak mandi atau bak penampungan air tanpa menguras atau membuang air di bak," kata Ketua Tim Pencipta Gama Kuras Tri Baskoro Unggul Saptoto di Yogyakarta, Jumat (18/2/2011). Alat itu dapat digerakkan mengikuti sasaran jentik nyamuk yang akan dituju. Alat ini tidak menggunakan bahan kimia racun pembunuh jentik nyamuk. Ia mengatakan, keunggulan Gama Kuras antara lain sebagai alat isap elektrik mekanik dengan sistem resirkulasi air yang mampu menangkap 50 jentik nyamuk dalam waktu 140 detik. "Dengan demikian, masyarakat tidak perlu lagi membuang air dengan sia-sia saat menguras bak untuk membersihkan jentik nyamuk," kata Ketua Minat Entomologi Kedokteran Pusat Kedokteran Tropis Fakultas Kedokteran UGM ini. Menurut dia, pembuatan prototipe Gama